Jumat, Oktober 22

yang tak kan pernah tersampaikan

hi tawa yang ada disana.
sebelumnya sedih sudah muak dengan semuanya.
sedih sudah bosan dengan semuanya.
bukankah itu manusiawi??
apakah tawa bangga dengan semua itu??
halooo,, di atas langit masih ada langit,,
puaskah hasrat tawa dengan bersembunyi dibalik sebuah
kata kasihani,,
sehingga tawa mewujudkannya dengan cara itu.
bukankah seharusnya merangkul bersama seperti kawanku
bukan malah menggurui, seperti tawa ini
tekanan itu mengganggu sedih
kenapa tak ada ruang bebas berekspresi??
kenapa muram tak keluar dari garisnya
kenapa mesti semestinya
tapi yang sedih mengetahui apa dibalik itu
tawa ingin dilampiaskan
bukankah begitu??
tak perlu dittutupi, jelas.
lelah dengan itu semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Boleh komentar apa aja kok :)